Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Pergerakan Nilai Tukar
Kebijakan moneter pada dasarnya adalah perubahan jumlah pasokan uang dalam sistem ekonomi. Kebijakan moneter dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kebijakan moneter ketat dan kebijakan moneter longgar. Kebijakan moneter ketat dilakukan dengan cara menaikkan tingkat diskonto oleh bank sentral, meningkatkan rasio cadangan yang harus disimpan bank di bank sentral, dan menjual obligasi pemerintah di pasar untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk membatasi investasi yang berlebihan dalam perekonomian, yang pada gilirannya akan menyebabkan apresiasi mata uang negara tersebut. Sebaliknya, kebijakan moneter longgar bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar, dengan tujuan untuk mendorong investasi dan konsumsi, yang biasanya akan menyebabkan depresiasi mata uang negara tersebut.
Pengaruh Kebijakan Fiskal terhadap Pergerakan Nilai Tukar
Kebijakan fiskal berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan perubahan tarif pajak yang mempengaruhi penawaran dan permintaan di pasar valuta asing. Kebijakan fiskal ketat biasanya akan mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak, yang dapat mengurangi permintaan total dan inflasi, serta memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran negara. Hal ini menyebabkan apresiasi mata uang negara tersebut. Di sisi lain, jika pemerintah mengurangi pajak, maka akan ada lebih banyak uang yang beredar di pasar, yang akan mendorong depresiasi mata uang. Sebaliknya, jika pemerintah menaikkan pajak, jumlah uang yang beredar akan berkurang, yang dapat menyebabkan apresiasi mata uang.
Pengaruh Intervensi Langsung Bank Sentral
Nilai tukar mata uang suatu negara sering kali memiliki dampak besar terhadap perdagangan internasional, laju pertumbuhan ekonomi, keseimbangan permintaan dan penawaran mata uang, serta stabilitas politik. Oleh karena itu, ketika spekulasi di pasar valuta asing menyebabkan nilai tukar negara tersebut menyimpang jauh dari tingkat yang wajar, bank sentral sering kali melakukan intervensi langsung di pasar. Intervensi bank sentral ini telah menjadi praktik umum di pasar valuta asing.
Pengaruh Koordinasi Kebijakan Antar Pemerintah terhadap Pergerakan Nilai Tukar
Perubahan kebijakan pemerintah mempengaruhi pergerakan nilai tukar melalui dua jalur utama: pertama, kebijakan ekonomi makro yang diterapkan oleh negara tertentu, seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan nilai tukar, yang dapat menyebabkan pergerakan nilai tukar mata uang negara tersebut dan mempengaruhi pasar valuta asing; kedua, koordinasi kebijakan antara negara-negara industri. Ketika ada ketidakseimbangan atau bahkan perbedaan arah dalam kebijakan antara negara-negara besar, pasar valuta asing sering kali mengalami fluktuasi yang tajam.
Komentar Pengguna
Belum ada komentar
Tulis Komentar