Model Selisih Suku Bunga Riil dan Pengaruhnya terhadap Kurs
1. Pengertian Model Selisih Suku Bunga Riil
Model selisih suku bunga riil (Real Interest Rate Differential Model) menyatakan bahwa fluktuasi nilai tukar suatu mata uang dipengaruhi oleh perbedaan tingkat suku bunga antar negara. Negara dengan suku bunga tinggi seharusnya melihat nilai tukar mata uangnya menguat, sementara negara dengan suku bunga rendah akan melihat mata uangnya terdepresiasi.
2. Poin Penting dalam Model Ini
Model ini berpendapat bahwa ketika suatu negara menaikkan tingkat suku bunganya, para investor internasional akan tertarik dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi yang ditawarkan oleh mata uang negara tersebut. Hal ini akan mendorong permintaan untuk membeli mata uang negara tersebut. Contohnya pada tahun 2003, ketika perbedaan suku bunga antara negara-negara berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, model ini menunjukkan hasil yang sejalan dengan teori.
3. Perbandingan Mata Uang dalam Model
Pada tahun 2003, misalnya, dolar Australia dan dolar Selandia Baru memiliki perbedaan suku bunga yang signifikan dibandingkan dolar AS, yang menyebabkan mata uang-mata uang ini menguat terhadap dolar. Dolar Selandia Baru menguat sekitar 27% terhadap dolar AS, sementara dolar Australia juga menguat dengan margin yang signifikan.
Namun, model ini tidak selalu berhasil menjelaskan pergerakan mata uang lain. Sebagai contoh, meskipun ada perbedaan suku bunga antara euro dan dolar AS sebesar 100 poin, euro menguat sebesar 20% terhadap dolar AS, yang lebih besar dibandingkan mata uang lainnya kecuali dolar Australia dan dolar Selandia Baru.
Sementara itu, yen Jepang dan poundsterling menunjukkan anomali. Meskipun ada perbedaan suku bunga yang cukup besar antara yen dan dolar AS (sekitar -100 poin), yen menguat sekitar 12%. Begitu pula dengan poundsterling, meskipun ada perbedaan suku bunga sebesar 275 poin, poundsterling hanya menguat sekitar 11% terhadap dolar AS.
4. Pentingnya Perkiraan Durasi Perubahan Suku Bunga
Model ini juga menekankan bahwa salah satu faktor penting dalam menentukan pengaruh perubahan suku bunga terhadap nilai tukar adalah durasi perubahan suku bunga tersebut. Secara sederhana, perubahan suku bunga yang diperkirakan akan bertahan dalam jangka panjang (misalnya lima tahun) akan memiliki dampak yang lebih besar terhadap nilai tukar dibandingkan dengan perubahan suku bunga yang hanya diperkirakan berlangsung dalam waktu singkat (misalnya satu tahun).
5. Keterbatasan Model Selisih Suku Bunga Riil
Model selisih suku bunga riil memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah model ini hanya memperhitungkan arus modal internasional, tanpa memperhatikan neraca transaksi berjalan suatu negara. Ini berarti model ini mengabaikan banyak faktor penting lainnya seperti stabilitas politik, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi, yang juga dapat mempengaruhi nilai tukar.
Jika hanya mengandalkan model ini tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain, model ini dapat memberikan gambaran yang terlalu sederhana tentang dinamika pasar valuta asing. Namun, model ini tetap berguna dalam kondisi pasar yang sangat fokus pada perbedaan suku bunga antar negara.
Komentar Pengguna
Belum ada komentar
Tulis Komentar