Perdebatan dalam Analisis Finansial
Di kalangan akademisi yang mendalami analisis kuantitatif, terdapat pandangan yang meremehkan analisis fundamental dan teknikal yang dianggap terlalu subjektif. Seorang profesor yang mengajar analisis kuantitatif di Universitas Auckland bahkan menyebut analisis fundamental dan teknikal sebagai 'sampah'. Sementara itu, beberapa pakar pasar finansial menyatakan, "Investasi finansial adalah seni, bukan sains." Peter Lynch, seorang investor terkemuka, berpendapat bahwa pengetahuan matematika yang dibutuhkan dalam pasar finansial hanya sebatas matematika tingkat sekolah dasar kelas empat.
Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah metode yang menggunakan berbagai model matematika untuk menganalisis dan memprediksi harga suatu produk finansial di masa depan. Tujuan utama analisis kuantitatif adalah menilai risiko yang diambil untuk mendapatkan imbal hasil yang sebanding, sehingga risiko dan keuntungan dapat berbanding lurus. Fokus utama dari pendekatan ini adalah untuk mempertahankan nilai modal, bukan semata-mata mencari keuntungan besar.
Penerapan Analisis Kuantitatif di Perusahaan Internasional
Banyak perusahaan multinasional dan dana internasional menggunakan analisis kuantitatif untuk mempertahankan nilai aset mereka. Misalnya, sebuah perusahaan perdagangan internasional di Selandia Baru yang menjual produk ke Amerika Serikat akan menerima pembayaran sebesar 100.000 USD dalam tiga bulan. Dengan kurs saat ini, jumlah tersebut setara dengan 150.000 NZD. Namun, dalam tiga bulan, nilai NZD mungkin menguat, sehingga 100.000 USD tidak dapat ditukar dengan jumlah yang sama dalam NZD. Untuk menghindari risiko ini, perusahaan menggunakan instrumen keuangan seperti opsi dan kontrak berjangka untuk menjaga nilai tukar.
Analisis Fundamental
Analisis fundamental berusaha memahami penyebab mendasar dari fluktuasi harga dan menghitung nilai suatu produk finansial berdasarkan faktor-faktor yang mendasarinya. Pendekatan ini digunakan oleh pemerintah dalam perencanaan makroekonomi untuk menyesuaikan kondisi ekonomi. Namun, metode ini kurang cocok bagi investor individu karena memerlukan data dalam jumlah besar serta hasilnya biasanya berjangka panjang.
Keterbatasan Analisis Fundamental bagi Investor Ritel
Investor ritel sering kali kesulitan dalam mengumpulkan dan memastikan keakuratan data yang dibutuhkan untuk analisis fundamental. Hasil analisis juga kerap menghasilkan prediksi untuk jangka panjang yang bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan investasi jangka pendek. Misalnya, analisis fundamental mungkin menunjukkan bahwa NZD sedang dinilai terlalu tinggi, namun tidak dapat memberikan kepastian kapan harga akan turun.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal, di sisi lain, adalah metode yang lebih praktis dan sering kali dikaitkan dengan aktivitas spekulatif. Teknik ini membantu menentukan tren pasar saat ini agar investor dapat mengikuti arah tren tersebut. Prinsip dasar dari analisis teknikal adalah "beli saat harga naik dan jual saat harga turun, ikuti arah pasar". Pendekatan ini sangat relevan bagi investor individu yang berusaha meraih keuntungan dalam kondisi pasar yang tidak adil.
Keuntungan dan Keterbatasan Analisis Teknikal
Analisis teknikal, layaknya seorang pembunuh bayaran dalam cerita fiksi, fokus pada tujuan tunggal yaitu 'menghasilkan keuntungan'. Walaupun analisis teknikal mungkin tidak mampu menjelaskan penyebab mendasar suatu tren, metode ini tetap efektif dalam memberikan sinyal untuk membeli atau menjual berdasarkan kondisi pasar saat ini, membuatnya menjadi pilihan yang populer di kalangan investor ritel.
Komentar Pengguna
Belum ada komentar
Tulis Komentar